PENDAHULUAN
Gangguan
keseimbangan merupakan salah satu gangguan yang sering kita jumpai dan dapat
mengenai segala usia. Seringkali pasien datang berobat walaupun tingkat
gangguan keseimbangan masih dalam taraf yang ringan. Hal ini disebabkan oleh
terganggunya aktivitas sehari-hari dan rasa ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.1
Sistem
keseimbangan manusia bergantung kepada telinga dalam, mata, dan otot dan sendi
untuk menyampaikan informasi yang dapat dipercaya tentang pergerakan dan
orientasi tubuh di dalam ruang. Jika telinga dalam atau elemen sistem
keseimbangan lainnya rusak, dapat menyebabkan vertigo, pusing,
ketidakseimbangan dan gejala lainnya.2
Pada
gangguan keseimbangan, tipe dan beratnya gejala bisa sangat bervariasi. Gejala
mungkin menakutkan dan sulit untuk dijelaskan. Orang yang dipengaruhi gejala
gangguan keseimbangan tertentu mungkin dirasakan sebagai kurang perhatian,
malas, cemas berlebihan atau mencari perhatian. Mereka mungkin memiliki masalah
membaca atau melakukan perhitungan sederhana. Melakukan pekerjaan, ke sekolah,
melakukan tugas rutin sehari-hari atau hanya sekedar bangkit dari tempat tidur
di pagi hari mungkin sulit untuk beberapa orang.2

DEFINISI
Gangguan keseimbangan adalah gangguan yang menyebabkan
seseorang merasa goyah, pusing, pening, atau memiliki sensasi gerakan, berputar
atau mengambang. Efek berputar dikenal sebagai vertigo.3,4
Organ di telinga dalam kita, labirin, adalah bagian penting
dari sistem vestibuler (keseimbangan). Labirin berinteraksi dengan sistem lain
di tubuh kita, yaitu penglihatan (mata) dan sistem skeletal (tulang dan sendi),
untuk mempertahankan posisi tubuh. Sistem-sistem ini, melalui otak dan sistem
saraf, dapat menjadi sumber masalah keseimbangan.1,3,4
KESEIMBANGAN
Rasa keseimbangan kita dikontrol oleh sinyal ke otak dari 3
sistem sensoris:
- Mata5,6
- Sensor pergerakan di kulit, otot dan sendi5,6
- Telinga dalam (sistem vestibuler): organ keseimbangan pada telinga dalam yang disebut sistem verstibuler. Termasuk diantaranya 3 kanalis semisirkularis yang bereaksi terhadap rotasi kepala. Dekat dengan kanalis semisirkularis adalah utrikulus dan sakulus yang mendeteksi gravitasi dan gerak maju mundur.5,6
Keseimbangan yang baik bergantung pada setidaknya dua dari
tiga sistem sensoris yang bekerja dengan baik. Jika satu sistem tidak bekerja,
sinyal dari input dua sensoris lainnya menjaga kita tetap seimbang.
Bagaimanapun, jika otak tidak dapat memprosessinyal dari semua sistem-sistem
ini, atau jika pesan-pesan kontradiksi atau tidak berfungsi semestinya, kita
akan merasakan perasaan kehilangan keseimbangan.5
ALAT
VESTIBULER
Bagian telinga dalam non auditori (disebut alat vestibuler)
terdiri dari dua sub-divisi fungsional: kanalis semisirkularis (dua vertikal
dan satu horizontal) dan organ otolit (utrikulus dan sakulus). Kanalis
semisirkularis merasakan putaran kepala, dan organ otolit merasakan percepatan
linier kepala. Fungsi utama utrikulus adalah mengisyaratkan posisi kepala
relatif terhadap gravitasi. Kerusakan sakulus menimbulkan kelainan yang kurang
berarti dibandingkan dengan kerusakan utrikulus, sehingga fungsi sakulus kurang
jelas dibanding utrikulus. Sakulus pernah diduga sebelumnya merupakan reseptor
pendengaran frekuensi rendah, namun akhir-akhir ini studi sistematis khusus
menunjukkan bahwa serabut saraf sakulus bereaksi hanya pada percepatan linier.
Diperkirakan bahwa sistem sakulus memberikan reaksi terhadap percepatan
vertikal tingkat tinggi, yang perlu untuk menimbulkan respon motorik yang
dibutuhkan untuk mendarat secara optimal sewaktu terjatuh.1,3,6
Seperti kita ketahui bahwa sistem vestibuler merupakan salah
satu dari tiga sistem yang berfungsi untuk mempertahankan posisi tubuh dan
keseimbangan. Yang dua lainnya adalah somatosensoris (terutama proprioseptif)
dan sistem penglihatan. Kehilangan proprioseptif (misalnya seperti pada tabes
dorsalis) atau penglihatan menyebabkan gangguan ekuilibrium dan keseimbangan
yang lebih nyata daripada kehilangan fungsi vestibuler. Akibat kehilangan
fungsi vestibuler bilateral, gangguan terjadi hanya bila salah satu sistem yang
lain ikut terganggu (misalnya bila berjalan dalam gelap atau pada permukaan
yang licin) atau ketika keseimbangan harus dipertahankan dalam kondisi yang
sulit (misalnya berjalan meniti balok kayu yang sempit). Jadi pada manusia,
pada kondisi fisiologik, sistem vestibuler mungkin paling kurang penting dari
ketiga sistem ekuilibrium dan keseimbangan. Gangguan funsi yang paling nyata
timbul ketika sistem vestibuler terserang, kerusakan asimetris akut dan
menimbulkan kesan posisi kepala “salah” atau kepala berputar.6
Anatomi
Ada banyak persamaan anatomi alat vestibuler dengan anatomi
koklea. Misalnya, kedua organ akhir terletak dalam saluran yang merupakan
lubang di dalam pars petrosus os temporal (secara embriologis kedua alat ini
berasal dari saluran yang sama). Saluran dibagi dua; labirin tulang yang terisi
perilimf, di sebelah luar, dan labirin membran yang terisi endolimf di bagian
dalam. Sebagai tambahan, seperti didalam koklea, sel reseptor alat vestibuler
juga bersilia, dan silia ini merentang masuk ke dalam matriks gelatin.6

Ketiga kanalis semisirkularis saling tegak lurus. Dapat
dibayangkan sebagai bidang dasar sebuah kubus: kanal horisontal (atau lateral)
terletak dalam bidang dasar dari kubus, dan antero-vertikal (atau superior) dan
kanal postero-vertikal (atau posterior) adalah kedua bidang sisi yang lain.
Pada manusia kumpulan ketiga kanalis miring 30° ke atas. Pada posisi
fisiologik, kepala manunduk 30°; sehingga kemiringan 30° ini menjadikan kanal
horisontal sehari-hari berada dalam posisi horisontal.6
Organ akhir sensoris (krista) kanalis semisirkularis berada
pada pelebaran ujung setiap kanal (ampula). Anatomi krista berupa gundukan
jaringan berbentuk pelana, yang menempel pada dinding ampula. Sel-sel rambut
terletak pada permukaan krista. Serabut saraf ampula berjalan melalui pusat
krista untuk bersinapsis pada basis sel rambut. Silia sel rambut menonjol dari
permukaan krista ke dalam struktur gelatin yang disebut kupula. Kupula ini
menutupi bagian atas krista dan meluas sampai dinding ampula yang berhadapan.6
Sakulus dan utrikulus adalah dua kantong di dalam labirin
membran, yang berlokasi di bagian vestibulum (pintu masuk) telinga dalam. Organ
reseptornya disebut makula, yang dilihat sebagai bercak epitel pada dinding
labirin membran. Makula utrikulus terletak pada dasar utrikulus kira-kira di
bidang kanalis semisirkularis horisontal. Makula sakulus terletak pada dinding
medial sakulus dan terutama terletak di bidang vertikal.1,6
Fisiologi
Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap
lingkungan di sekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor
vestibuler di labirin, organ visual dan proprioseptif. Gabungan informasi
ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di SSP, sehingga menggambarkan
keadaan posisi tubuh pada saat itu.1,3,4,5
Gerakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan
perpindahan cairan endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan
menekuk. Tekukan silia menyebabkan permeabilitas membran sel berubah, sehingga
ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang menyebabkan terjadinya proses
depolarisasi dan akan merangsang penglepasan neurotransmitter eksitator yang
selanjutnya akan meneruskan impuls sensoris melalui saraf aferen ke pusat
keseimbangan di otak. Sewaktu berkas silia terdorong ke arah berlawanan, maka
terjadi hiperpolarisasi.1
Organ vestibuler berfungsi sebagai transduser yang mengubah
energi mekanik akibat rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di dalam kanalis
semisirkularis menjadi energi biolistrik, sehingga dapat memberi informasi
mengenai perubahan posisi tubuh akibat percepatan linier atau percepatan sudut.
Dengan demikian dapat memberi informasi mengenai semua gerak tubuh yang sedang
berlangsung.1
Sistem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh yang lain,
sehingga kelainannya dapat menimbulkan gejala pada sistem tubuh bersangkutan.
Gejala yang timbul dapat berupa vertigo, rasa mual dan muntah. Pada jantung
berupa bradikardi atau takikardi dan pada kulit reaksinya berkeringat dingin.1
Patofisiologi
Vertigo
Vertigo adalah perasaan berputar atau berpusing, merupakan
gejala, bukan suatu penyakit. Vertigo ada subyektif dan obyektif. Menurut
penyebabnya vertigo bisa oleh karena alasan fisiologis, yang disebut juga
sebagai motion sickness. Vertigo juga dibagi dua berdasarkan
penyebabnya, yaitu vertigo spontan dan vertigo posisi. Diagnosa vertigo
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan kesimbangan.10
Rangsangan normal akan selalu menimbulkan gangguan vertigo,
misalnya pada tes kalori. Rangsangan abnormal dapat pula menimbulkan gangguan
vertigo bila terjadi kerusakan pada sistem vestibulernya, misalnya orang dengan
paresis kanal akan merasa terganggu bila naik perahu. Rangsangan normal dapat
pula menimbulkan vertigo pada orang normal, bila situasinya berubah, misalnya
dala ruang tanpa bobot.1
Sistem vestibuler sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi
O2 dalam darah, oleh karena itu perubahan aliran darah yang mendadak
dapat menimbulkan vertigo. Vertigo tidak akan timbul bila hanya ada perubahan
konsentrasi O2 saja, tetapi harus ada faktor lain yang menyertainya,
misalnya sklerosis pada salah satu dari arteri auditiva interna, atau salah
satu arteri tersebut terjepit. Dengan demikian bila ada perubahan konsentrasi O2,
hanya satu sisi saja yang mengadakan penyesuaian, akibatnya terdapat perbedaan
elektro potensial antara vestibuler kanan dan kiri. Akibatnya akan terjadi
serangan vertigo.1
Perubahan konsentrasi O2 dapat terjadi, misalnya
pada hipertensi, hipotensi, spondiloartrosis servikal. Pada kelainan vasomotor,
mekanisme terjadinya vertigo disebabkan oleh karena terjadi perbedaan perilaku
antara arteri auditiva interna kanan dan kiri, sehingga menimbulkan perbedaan
potensial antara vestibuler kanan dan kiri.1
Nistagmus
Nistagmus adalah gerak bola mata kian kemari yang terdiri
dari dua fase, yaitu fase lambat dan fase cepat. Fase lambat merupakan reaksi
sistem vestibuler terhadap rangsangan, sedangkan fase cepat merupakan reaksi
kompensasinya. Nistagmus merupakan parameter yang akurat untuk menentukan
aktivitas sistem vestibuler. Nistagmus dan vertigo adalah gejala yang berasal
dari satu sumber, meskipun nistagmus dan vertigo tidak selalu timbul bersama.1
Nistagmus merupakan parameter penting dalam tes kalori. Ia
dapat menentukan normal tidaknya sistem vestibuler, dan dapat juga menduga
adanya kelainan vestibuler sentral. Nistagmus yang juga penting sebagai
pegangan dalam menentukan diagnosis adalah dengan tes nistagmus posisi.1
PEMERIKSAAN
KESEIMBANGAN
Pemeriksaan fungsi keseimbangan dapat dilakukan mulai dari
pemeriksaan yang sederhana yaitu:
- Uji
Romberg : berdiri, tangan dilipat di dada, mata ditutup, dapat dipertajam (Sharp
Romberg) dengan memposisikan kaki tandem depan belakang, lengan dilipat di
dada, mata tertutup. Pada orang normal dapat berdiri lebih dari 30 detik.
- Uji
berjalan (stepping test) : berjalan di tempat 50 langkah, bila tempat berubah
melebihi jarak 1 meter dan badan berputar lebih dari 30° berarti sudah terdapat
gangguan kesimbangan.
- Pemeriksaan
fungsi serebelum : past pointing test, dilakukan dengan merentangkan
tangan diangkat tinggi, kemudian telunjuk menyentuh telunjuk yang lain dengan
mata tertutup. Tes jari hidung, dilakukan dalam posisi duduk, pasien diminta
menunjuk hidung dengan jari dalam keadaan mata terbuka dan tertutup.1
Posturografi
Posturografi adalah pemeriksaan keseimbangan yang dapat
menilai secara obyektif dan kuantitatif kemampuan keseimbangan postural
seseorang. Untuk mendapatkan gambaran yang benar tentang gangguan keseimbangan
karena gangguan vestibuler, maka input visual diganggu dengan menutup mata dan
input proprioseptif dihilangkan dengan berdiri diatas alas tumpuan yang tidak
stabil. Dikatakan terdapat gangguan keseimbangan bila terlihat ayun tubuh
berlebihan, melangkah atau sampai jatuh sehingga perlu berpegangan.1
Pemeriksaan Posturografi dilakukan dengan menggunakan alat
yang terdiri dari alas sebagai dasar tumpuan yang disebut Force platform,
komputer graficoder, busa dengan ketebalan 10 cm, untuk mengganggu input
proprioseptif, disket data digunakan untuk menyimpan data hasil pengukuran.1
Teknik pemeriksaan
:
Pasien diminta berdiri tenang dengan tumit sejajar di atas
alat, mata memandang ke satu titik di muka, kemudian dilakukan perekaman pada
empat kondisi, masing-masing selama 60 detik. (1) Berdiri di atas alas dengan
mata terbuka memandang titik tertentu, dalam pemeriksaan ini ketiga input sensori
bekerja sama, (2) Berdiri di atas alas dengan mata tertutup, dalam keadaan ini
input visual diganggu, (3) Berdiri di atas alas busa 10 cm dengan mata terbuka,
memandang titik tertentu, dalam keadaan ini input proprioseptif diganggu, (4)
Berdiri tenang di atas alas busa 10 cm dengan mata tertutup, dalam keadaan ini
input visual dan proprioseptif diganggu, jadi hanya organ vestibuler saja yang
bekerja, bila terdapat pemanjangan ayun tubuh berarti terjadi gangguan
keseimbangan.1
Uji
Kalori
Pada uji ini, subyek ditempatkan sedemikian rupa sehingga
bidang salah satu kanalis semisirkularis (biasanya horisontal) menjadi sejajar
dengan suatu bidang yang vertikal terhadap bumi. Selanjutnya suatu cairan yang
lebih hangat atau lebih dingin daripada suhu tubuh dialirkan ke liang telinga.
Sebagai akibatnya terjadi transfer panas dari dan ke telinga dalam yang
menimbulkan suatu arus konveksi dalam endolimfa. Hal ini menyebabkan defleksi
kupula dalam kanalis yang sebanding dengan gravitasi, dan rangsangan
serabut-serabut aferennya. Suatu cairan dingin yang dialirkan ke liang telinga
kanan akan menimbulkan nistagmus dengan fase lambat ke kanan, sedangkan suatu
cairan hangat akan menyebabkan suatu fase lambat ke kiri. Respon ini secara
khas berlangsung dua sampai tiga menit. Kecepatan maksimum dari komponen lambat
dan lamanya nistagmus diukur bila tidak timbul penglihatan.7
PENYEBAB
Infeksi (virus atau bakteri), trauma kepala, gangguan
sirkulasi darah mempengaruhi telinga dalam ataupun otak; obat-obatan tertentu
dan proses penuaan dapat merubah sistem keseimbangan dan menghasilkan gangguan
keseimbangan. Individu dengan penyakit, gangguan otak, atau trauma visual atau
sistem skeletal, seperti ketidakseimbangan otot-mata dan artritis, juga dapat
mengalami kesulitan keseimbangan. Pertentangan sinyal ke otak mengenai sensasi
pergerakan dapat menyebabkan motion sickness (seperti pada kejadian,
ketika seseorang mencoba membaca ketika sedang mengendarai mobil). Beberapa
gejala motion sickness adalah pusing, berkeringat, mual, muntah, dan
kegelisahan umum. Gangguan keseimbangan mungkin berhubungan dengan satu dari 4
area berikut:
- Gangguan vestibuler perifer, gangguan pada labirin
- Gangguan vestibuler sentral, masalah di otak atau saraf yang berhubungan
- Gangguan sistemik, masalah pada tubuh selain masalah pada kepala dan otak
- Masalah vaskuler, atau masalah aliran darah3,4
GEJALA
Ketika keseimbangan terganggu, seseorang mengalami kesulitan
untuk mempertahankan orientasi. Sebagai contoh, seseorang mungkin mengalami
“ruangan berputar” dan bisa jadi tidak mampu berjalan tanpa terhuyung-huyung,
atau bahkan tidak mampu berdiri tegak. Beberapa gejala gangguan keseimbangan
yang mungkin dialami antara lain:
- Sensasi pening atau vertigo (berputar)
- Terjatuh atau perasaan terjatuh
- Pusing atau perasaan pusing
- Penglihatan kabur
- Disorientasi 3,4
Vertigo
dan pening
- Sensasi
berputar atau pusing; ilusi pergerakan diri sendiri atau sekitarnya (vertigo)
- Nyeri
kepala, mengambang, atau sensasi berayun (pusing)
- Sensasi
berat atau tertarik ke satu arah 2
Keseimbangan
dan orientasi ruang
-
Ketidakseimbangan, tersandung, sulit berjalan tegak atau berbelok
- Canggung atau
kesulitan dengan koordinasi
- Kesulitan
mempertahankan posisi tegak; kecenderungan melihat ke bawah untuk memastikan
lokasi pijakan
-
Kepala mungkin berada pada posisi miring
- Kecenderungan
untuk menyentuh atau berpegangan pada sesuatu ketika berdiri; atau menyentuh
atau berpegangan pada sesuatu ketika duduk
- Kepekaan
untuk merubah alas kaki
- Nyeri
otot dan sendi (karena kesulitan menyeimbangkan) 2
Penglihatan
- Masalah
berfokus atau mengikuti objek dengan mata; objek atau kata-kata pada halaman
terlihat seperti melompat, memantul, mengambang atau kabur atau terlihat ganda
- Ketidaknyamanan
akibat kesibukan lingkungan visual seperti pada lalu lintas, keramaian, toko
dan pola-pola
- Peka
terhadap cahaya, kilatan dan pergerakan atau lintasan cahaya; cahaya fluorosens
khususnya menyulitkan
- Kecenderungan
fokus pada objek yang dekat; meningkatkan ketidaknyamanan ketika berusaha fokus
pada jarak jauh
- Meningkatkan
buta senja; kesulitan berjalan dalam gelap
- Persepsi
kedalaman yang buruk 2
Pendengaran
- Hilangnya
pendengaran; penyimpangan atau fluktuasi pendengaran
- Tinitus
(dengingan, raungan, keributan, desingan atau keributan lain di dalam telinga)
- Peka
terhadap suara bising dan lingkungan
- Suara
keras yang tiba-tiba dapat meningkatkan gejala vertigo, pusing atau
ketidakseimbangan 2
Kognitif
atau psikologis
- Kesulitan
berkonsentrasi atau memberi perhatian; mudah terganggu
- Mudah
lupa dan kehilangan memori jangka pendek
- Bingung,
disorientasi, kesulitan mengerti arah atau instruksi
- Kesulitan
mengikuti pembicaraan dalam suatu percakapan, pertemuan, dan lain-lain,
khususnya ketika ada latar belakang suara atau pergerakan
- Lelah
mental dan/atau fisik diluar proporsi aktivitas
- Hilangnya
kepercayaan diri, penghargaan diri
- Cemas,
panik
- Depresi
2
Lainnya
- Mual
atau muntah
- Perasaan
“menggantung” atau “mabuk laut” di dalam kepala
- Mabuk
kendaraan
- Nyeri
telinga
- Sensasi
telinga penuh
- Sakit
kepala
- Bicara
campur-aduk
- Peka
terhadap tekanan atau perubahan suhu dan arus angin 2
DIAGNOSA
Diagnosa gangguan keseimbangan rumit disebabkan banyaknya
macam gangguan keseimbangan dan karena kondisi medis lainnya – termasuk infeksi
telinga, perubahan tekanan darah dan beberapa masalah penglihatan – dan
beberapa medikasi yang dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan. Orang yang
mengalami kepusingan harus menemui dokter untuk evaluasi.3,4
Seorang dokter umum dapat meminta opini dari ahli
otolaringologi untuk membantu mengevaluasi masalah keseimbangan. Seorang ahli
otolaringologi adalah seorang dokter/ahli bedah yang berspesialisasi pada
telinga, hidung, tenggorokan, kepala dan leher, dengan keahlian pada gangguan keseimbangan.
Mereka biasanya akan meminta riwayat medis lengkap dan melakukan pemeriksaan
fisik untuk mulai memilah penyebab yang mungkin pada gangguan keseimbangan.
Dokter boleh melakukan serangkaian tes untuk menilai penyebab dan luasnya
gangguan keseimbangan. Jenis tes yang dibutuhkan akan bervariasi berdasarkan
gejala dan status kesehatan pasien.3,4
Beberapa contoh tes diagnostik yang diminta ahli
otolaringologi adalah pemeriksaan pendengaran, tes darah, elektronistagmogram
(ENT), atau studi pencitraan pada kepala dan otak.3,4
Uji kalori mungkin dilakukan sebagai bagian dari ENG. Pada
uji ini, masing-masing telinga dialiri dengan air hangat lalu air dingin,
biasanya telinga satu persatu; jumlah nistagmus yang dihasilkan dihitung.
Nistagmus lemah atau tidak adanya nistagmus dapat mengindikasikan gangguan
telinga tengah. Tes lainnya adalah posturografi.3,4
MACAM-MACAM
GANGGUAN KESEIMBANGAN
Beberapa
gangguan keseimbangan yang sering terjadi adalah:
·
Benign
Paroxysmal Positional Vertigo
(BPPV)
Gangguan ini disebabkan beberapa kristal kalsium karbonat
yang sangat kecil yang berlokasi di telinga dalam, keluar. Ketika seseorang
berbaring, kristal-kristal ini dapat mengalir ke dalam salah satu dari tiga
kanalis semisirkularis yang juga berlokasi di telinga dalam. Orang tersebut
kemudian bangkit berdiri, kristal-kristal bergerak menjauh kedalam kanal, dan
terperangkap. Jika orang tersebut bergerak dalam cara tertentu kristal-kristal
bergerak, memberikan orang tersebut sensasi berputar berulang-ulang. Gejala
BPPV yang paling sering adalah berputar (vertigo) segera setelah berbaring atau
berguling di tempat tidur. Gejala biasanya berlangsung beberapa detik sampai
menit, namun dapat benar-benar membangunkan seseorang di malam hari. Gejala
dapat muncul dengan pergerakan kepala lain dan menyebabkan periode singkat
ketidakseimbangan yang parah.8
Trauma kepala merupakan penyebab umum BPPV pada orang
dibawah usia 50 tahun. Pada orang yang lebih tua penyebab yang paling sering
adalah degenerasi sistem vestibuler telinga dalam. Prosedur posisional
non-invasif yang disebut tes Dix-Hallpike dapat digunakan untuk mendiagnosa
BPPV. Prosedur ini disebut sebagai “Manuver Reposisi Kanalit” dan dapat
dilakukan di kantor dalam waktu kurang dari 1,5 jam. Tes ini merupakan
rangkaian memposisikan kepala oleh ahli terapi fisik, ahli audiologi, atau
dokter untuk membersihkan kristal dari dalam kanal dan mengembalikannya dalam
terapi telinga dalam yang disebut “utrikulus”, dimana mereka seharusnya berada.
Prosedur ini tidak menyakitkan, namun pasien mungkin butuh menahan perasaan
pusing.3,4,8,9
·
Labirintitis vestibular
Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus pada
telinga dalam menyebabkan peradangan labirintitis. Gejalanya termasuk
kehilangan pendengaran tiba-tiba pada satu sisi bersamaan dengan nistagmus,
vertigo, mual dan muntah. Episode akut biasanya sembuh dalam 5-6 minggu jika
diterapi oleh dokter. Jika pasien tidak sepenuhnya sembuh, menggunakan terapi
vestibuler dapat membantu pasien untuk mengatur gejalanya.3,4,8,9
·
Penyakit Meniere, vertigo episodik
Penyakit Meniere adalah gangguan telinga dalam akibat
tekanan fluktuatif pada cairan telinga dalam. Gejalanya dapat berupa vertigo,
perasaan penuh atau tekanan di dalam telinga, tinitus (bising dalam telinga),
dan tingkat pendengaran fluktuatif. Tidak seperti BPPV, vertigo yang muncul
pada Penyakit Meniere dapat muncul sewaktu-waktu, tidak peduli bagaimanapun
posisi pasien dan dapat bertahan selama beberapa jam.3,4,8,9
·
Disfungsi vestibuler unilateral
Ini merupakan kelemahan pada sisi sistem vestibuler. Gejala
yang dialami dapat berupa ketidakseimbangan dan atau pusing ketika menolehkan
kepala. Pada stadium awal gejala dapat berupa vertigo dan sensasi berputar.
Rehabilitasi vestibuler dapat memberikan keuntungan penting pada pasien dengan
gejala-gejala ini.8
·
Disfungsi vestibuler bilateral
Kelemahan pada kedua sisi sistem vestibuler. Seseorang
dengan gangguan ini dapat mengalami ketidakseimbangan dan atau pusing ketika
menolehkan kepala. Mereka juga dapat mengalami osilopsia, atau ilusi
benda-benda yang memantul ke atas dan ke bawah dengan bergerak. Ada keuntungan
pasti pada pasien dengan gangguan ini bila menggunakan terapi vestibuler.
Latihan keseimbangan dan teknik kompensasi.8
·
Migraine vestibuler
Dengan atau tanpa nyeri kepala, dapat menyebabkan vertigo
mulai dari hitungan menit sampai berhari-hari. Serangan dapat dicetuskan oleh
gerakan menoleh cepat, berada dalam keramaian atau tempat yang membingungkan,
mengendarai sebuah kendaraan, atau bahkan hanya menonton pergerakan di televisi.
Migraine vestibuler juga menyebabkan ketidaktenangan, hilangnya pendengaran,
dan telinga berdenging (tinitus)5
·
Fistula perilimfe
Bocornya cairan telinga dalam ke telinga tengah. Dapat
muncul setelah trauma kepala, latihan fisik, atau yang jarang, tanpa penyebab
yang diketahui.3
Cemas dan stres diketahui dapat memperparah gejala pusing
telinga dalam. Cemas dan stres juga merupakan penyebab tersering pusing yang
tidak berhubungan dengan telinga dalam. Penyebab lainnya termasuk masalah yang
berhubungan dengan otak, dan gangguan medis lainnya seperti tekanan darah
rendah.5
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan dapat berupa medikasi, perubahan pola makan,
konseling, latihan rumah ringan, terapi fisik dan dalam kasus yang jarang
adalah pembedahan.5
Rehabilitasi vestibuler adalah sebuah program fisioterapi
untuk membantu mengimbangi gangguan sistem vestibuler. Program ini termasuk
latihan gerakan mata dan aktivitas keseimbangan, yang mudah dipraktekkan di
rumah. Aktivitas tersebut mengembalikan kegunaan terbaik fungsi vestibuler yang
tersisa, penglihatan, dan sensasi di kaki untuk membantu pasien menjaga
keseimbangannya.5
By. Utipouga.
0 komentar:
Posting Komentar